Sehingga Maserati yang mencetak laba bisnis pada 2021 telah menjual 24.200 unit mobil pada 2021, lebih banyak 7.300 unit dibandingkan 2020. Sehingga kendati demikian, jumlah itu masih jauh dari puncak penjualan 51.500 unit pada 2017.
"Saat ini sukses dalam jumlah penjualan, belum tentu untuk pelanggan," kata CEO Maserati, Davide Grasso.
Tetapi, Davide Grasso kini telah menyayangkan adanya tingkat kerusakan produk yang dialami Maserati pada periode itu justru lebih tinggi dari rata-rata mobil pasar mewah.
SCAN DISINI DAN DAPATKAN FREE 200RB.
"Sehingga anda memasuki 'lingkaran setan' pada mobil yang tidak terjual sehingga diskon yang ditawarkan semakin besar," katanya. "Namun saat more info ini kami tidak cukup baik pada kualitas, powertrain baru, fitur infotainment".
Sehingga menurut Grasso, kinerja Maserati pastinya akan terus meningkat pada 2022 dan 2023 dalam hal pangsa pasar, produk, pendapatan, dan margin.
Sementara menurut pernyataan Chief Commercial Officer Maserati, Bernard Loire mengatakan penjualan mereka berpotensi mencapai 30.000 unit pada 2022, dan meskipun itu bukanlah target perusahaan. "Tentunya itu proyeksi berdasarkan kinerja kami saat ini," katanya.
Sementara menurut Loire mengatakan, saat ini China merupakan pasar terbesar kedua Maserati setelah Amerika Serikat.
Dan tentunya adapun untuk MC20 Cielo yang baru diluncurkan, Maserati kemungkinan akan mengirimkan kepada pelanggan mulai kuartal pertama tahun 2023. Sehingga dengan demikian, MC20 Cielo baru bisa berkontribusi pada penjualan Maserati mulai tahun 2023.
Setelah dilengkapi mesin enam silinder 3.000cc dengan kecepatan tertinggi 320 km per jam, Maserati MC20 Cielo dijual US$ 277.000 atau Rp 4 miliar, lebih mahal dari model entry level dari Ferrari danAston Martin.
Sementara menurut MC20 dan MC20 Cielo akan diproduksi di Modena dengan kapasitas manufaktur sebanyak 1.400 unit per tahun.